Nagari Koto Tangah Simalanggang melaksanakan Sholat Istisqo’ di Lapangan Tigo Selo, Rabu pagi Tanggal 23 Juli 2025, sebagai bentuk doa bersama untuk memohon turunnya hujan di tengah musim kemarau yang berkepanjangan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat nagari, hingga seluruh elemen pendidikan di lingkungan nagari.

Pelaksanaan sholat dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat serta penuh harapan. Suasana haru dan kekhusyukan tampak dari raut wajah para jamaah yang memadati lapangan, berserah diri kepada Allah SWT agar menurunkan rahmat-Nya berupa hujan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Masyarakat yang hadir saat sholat istisqo' (Dok : PPID Koto Tangah Simalanggang)

Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Payakumbuh, Bapak Wifrianto, S.H., serta tokoh masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota, Ir. Irfendi Arbi, M.P beserta seluruh lini masyarakat. Irfendi Arbi memberikan apresiasi tinggi kepada Wali Nagari Koto Tangah Simalanggang atas inisiatif yang dilaksanakan, serta menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir.

“Ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan nilai religius di nagari ini masih hidup dan kuat. Semoga doa kita dikabulkan oleh Allah SWT,” ujar Irfendi.

Wali Nagari Koto Tangah Simalanggang, Hendra M Dt Bogah, menyampaikan bahwa Sholat Istisqo’ ini merupakan bentuk ikhtiar bersama dan ajang untuk muhasabah diri.

“Musim kemarau ini kita jadikan sebagai pelajaran dan momen untuk merenung. Ini adalah saatnya kita kembali kepada Allah SWT, memperbaiki hubungan kita dengan-Nya. Sholat Istisqo’ ini adalah ikhtiar kita bersama sebagai umat yang beriman,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Nagari juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Nagari Koto Tangah Simalanggang yang telah menghadirkan para siswa-siswi untuk ikut serta dalam pelaksanaan Sholat Istisqo’.

“Kami sangat berterima kasih kepada para kepala sekolah, guru, serta seluruh lembaga pendidikan yang telah menghadirkan siswa-siswi mereka. Ini adalah bentuk pendidikan karakter dan spiritual yang luar biasa, serta bukti nyata bahwa dunia pendidikan kita turut ambil bagian dalam persoalan sosial dan keagamaan di nagari,” ucapnya.

Bersujud kepada yang maha pencipta dengan penuh harapan (Dok: PPID Koto Tangah Simalanggang)

Untuk memperkuat makna kegiatan, panitia turut menghadirkan penceramah, Buya Muhammad Zein, S.Ag, yang memberikan tausiah usai pelaksanaan sholat. Dalam ceramahnya, Buya Muhammad Zein mengingatkan bahwa ketidak teraturan cuaca, seperti hujan yang tidak turun dan panas yang berkepanjangan, bisa menjadi bentuk teguran dari Allah SWT atas kelalaian manusia.

“Ada beberapa hal yang menyebabkan hujan tidak turun dan musim menjadi tidak teratur,” jelas Buya Muhammad Zein.

“Di antaranya adalah ketika adzan tidak lagi disahut saat berkumandang di masjid-masjid. Anak yatim disia-siakan, perzinaan dan perselingkuhan merajalela, zakat tidak ditunaikan dengan benar atau tidak tepat sasaran, dan perjudian yang mulai dianggap biasa dalam kehidupan sehari-hari.”

Buya menekankan pentingnya taubat kolektif dan perbaikan diri di semua lapisan masyarakat, bukan hanya berharap pada doa, tetapi juga melalui perubahan sikap dan perilaku.

Kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi dan penguatan nilai-nilai keagamaan serta solidaritas sosial. Diharapkan, kegiatan seperti ini terus dilakukan sebagai upaya mendekatkan masyarakat kepada nilai-nilai agama, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama.

Sholat Istisqo’ ini menjadi wujud nyata bahwa doa, ikhtiar, dan introspeksi diri harus berjalan beriringan dalam menghadapi ujian seperti kekeringan yang melanda sebagian wilayah Sumatera Barat umumnya dan Nagari Koto Tangah Simalanggang khususnya.(SN)